Adapun hal-hal yang akan dianalisis dalam kurikulum
2013 ini terkait mata pelajaran ekonomi terutama di SMA adalah dari segi
tujuan, SK/KD (evaluasi) serta perbandingannya dengan kurikulum KTSP, maka analisa
yang dapat saya paparkan adalah sebagai berikut:
A. Dari segi tujuan
1.Tujuan
mata pelajaran ekonomi tingkat SMA pada kurikulum KTSP:
Adapun tujuan dari mata pelajaran
ekonomi adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.Memahami
sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan
kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah
tangga, masyarakat, dan negara
b.Menampilkan
sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk
mendalami ilmu ekonomi
c.Membentuk
sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri
sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
d.Membuat
keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
2.Tujuan
mata pelajaran ekonomi tingkat SMA pada kurikulum 2013:
Hakikatnya
pada kurikulum 2013 ini, belum tampak adanya tujuan khusus dari mata pelajaran
ekonomi, namun secara umum kurikulum 2013 ini memiliki tujuan yang terkategori
pada tujuan satuan pendidikan yaitu menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.Beriman
dan bertakwa pada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berkepribadian luhur
b.Berilmu,
cakap, kritis, kreatif dan inovatif
c.Sehat,
mandiri, dan percaya diri
d.Toleran,
peka sosial, demokratis dan tanggungjawab.
Di
samping itu, dikarenakan mata pelajaran ekonomi termasuk kelompok mata
pelajaran peminatan, maka dapat kita lihat bahwa kelompok mata pelajaran
peminatan memiliki tujuan sebagai berikut: (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Berdasarkan
tujuan-tujuan tersebut (baik itu pada kurikulum KTSP maupun 2013), maka dapat
kita lihat bahwa terdapat perbedaan dari tujuan kurikulum KTSP dengan kurilukum
2013. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 itu sendiri belum mengarah pada
spesifikasi tujuan mata pelajaran tertentu termasuk mata pelajaran ekonomi. Sedangkan
pada kurikulum KTSP tujuan mata pelajaran ekonomi dijelaskan secara rinci dan
tujuannya tersebut mengarahkan pada pembentukan kompetensi siswa agar benar-benar
mengerti akan konsep ekonomi dalam kehidupannya. Sementara untuk kurikulum 2013
hal itu tidak tampak, yang ada hanya tujuan satuan pendidikan dan peminatan.
Hal ini dirasakan masih sangat umum dan tujuannya memang lebih banyak mengarah
pada pembentukan karakter anak secara umum pula. Namun, saya melihat bahwa
bagaimanapun perbedaan dari segi dokumen, tetap yang menjadi penilaian adalah
pelaksanannya. Jadi, menurut saya tidak ada salahnya juga jika terdapat
perbedaan seperti itu, mungkin memang seperti itulah desain dari masing-masing kurilukum
yang pada akhirnya akan terus dilakukan perbaikan-perbaikan kedepannya.
Walaupun
terdapat perbedaan dari arah serta tujuan dari pelaksanaan masing-masing
kurikulum ini, namun tetap harus diapresiasikan niat baik pemerintah untuk
memperbaiki kurikulum itu sendiri. Kita belum bisa memutuskan mana kurikulum terbaik,
karena hal itu baru bisa terjadi apabila keduanya sudah dilaksanakan dan
selanjutnya dievaluasi. Sementara sekarang kita baru hanya melihat pelaksanaan
dari kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 baru akan terlaksana pada tahun ini.
B. Dari segi SK/KD atau KI/KD
1.SK/KD
Mata Pelajaran Ekonomi Tingkat SMA pada Kurikulum KTSP:
Kelas X, Semester 1
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Memahami
permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,
kelangkaan dan sistem ekonomi
|
1.1
Mengidentifikasi
kebutuhan manusia
1.2 Mendeskripsikan
berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
1.3 Mengidentifikasi
masalah pokok ekonomi, yaitu tentang
apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
1.4
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja
bila melakukan produksi di bidang lain
1.5
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan
masalah ekonomi
|
2.
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan
ekonomi konsumen dan produsen
|
2.1
Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen
dalam kegiatan ekonomi
2.2
Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram
2.3
Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
|
3
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan
permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar
|
3.1
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran
3.2
Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya
3.3
Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah
keseimbangan
3.4
Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
3.5
Mendeskripsikan pasar input
|
Kelas X , Semester 2
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
4.
Memahami kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi
|
4.1
Mendeskripsikan
perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2
Mendeskripsikan
masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
|
5.
Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional
(PN)
|
5.1
Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
5.2
Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
5.3
Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia
dengan negara lain
5.4
Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
|
6.
Memahami konsumsi dan investasi
|
6.1
Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
6.2
Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
|
7
Memahami uang dan perbankan
|
7.1
Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2
Membedakan peran bank umum dan bank sentral
7.3
Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter
|
Kelas XI, Semester 1
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami kondisi
ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi
|
1.1
Mengklasifikasi ketenagakerjaan
1.2
Mendeskripsikan tujuan pembangunan
1.3
Mendeskripsikan
proses pertumbuhan ekonomi
1.4
Mendeskripsikan
pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional
|
2. Memahami APBN dan
APBD
|
2.1
Menjelaskan
pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD
2.2
Mengidentifikasi
sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2.3
Mendeskripsikan
kebijakan pemerintah di bidang fiskal
2.4
Mengidentifikasi
jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah
|
3. Mengenal Pasar modal
|
3.1 Mengenal jenis produk dalam bursa efek
3.2 Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
|
4. Memahami perekonomian
Terbuka
|
4.1 Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor-faktor
pendorong perdagangan internasional
4.2 Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing, dan neraca pembayaran
4.3 Menjelaskan konsep
tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi
harga dan dumping
4.4 Menjelaskan pengertian
devisa, fungsi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya
|
KELAS XI, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
5.
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
|
5.1
Mendeskripsikan akuntansi sebagai
sistem informasi
5.2
Menafsirkan persamaan akuntansi
5.3 Mencatat
transaksi berdasarkan mekanisme debit
dan kredit
5.4 Mencatat
transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
5.5
Melakukan posting dari jurnal ke
buku besar
5.6 Membuat
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
5.7 Menyusun
laporan keuangan perusahaan jasa
|
Kelas
XII, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Memahami penyusunan siklus akuntansi
perusahaan dagang
|
1.1 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal
khusus
1.2 Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar
1.3 Menghitung harga pokok penjualan
1.4 Membuat ikhtisar siklus akuntansi
perusahaan dagang
1.5 Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang
|
2. Mamahami penutupan siklus akuntansi
perusahaan dagang
|
2.1 Membuat jurnal penutupan
2.2 Melakukan posting jurnal penutupan ke buku
besar
2.3 Membuat neraca saldo setelah penutupan buku
|
Kelas
XII, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memahami
manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
|
3.1 Menjelaskan unsur-unsur manajemen
3.2 Menjelaskan fungsi manajemen dalam
pengelolaan badan usaha
3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam
perekonomian Indonesia
|
4. Memahami
pengelolaan koperasi dan kewirausahaan
|
4.1
Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi
dan koperasi sekolah
4.2
Menghitung pembagian sisa hasil usaha
4.3
Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan
|
2.KI/KD
Mata Pelajaran Ekonomi Tingkat SMA pada Kurikulum 2013:
KELAS: X
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Mensyukuri
sumber daya karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan
1.2 Mengamalkan
ajaran agama dalam pengelolaan keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya
|
2. Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
|
2.1 Bersikap
peduli, disiplin, tanggung jawab dalam mengatasi kelangkaan sumber daya
2.2 Bersikap
peduli, kreatif, kerja sama, dan mandiri dalam mengatasi permasalahan ekonomi
di lingkungan sekitar
|
| |
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
|
3.1 Memahami
konsep dasar ilmu ekonomi
3.2 Menganalisis
kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia) dan
strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya
3.3 Menganalisis
masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa) serta alternatif
pemecahannya melalui berbagai sistem ekonomi
3.4 Memahami
perilaku konsumen dan produsen serta peranannya dalam kegiatan ekonomi
3.5 Memahami
pasar dan bentuk-bentuk pasar (monopoli, oligopoli, persaingan sempurna,
persaingan monopolistik, dll) dan peranannya terhadap perskonomian
3.6 Menganalisis
masalah dan kebijakan ekonomi (mikro dan makro)
3.7 Memahami
konsep, metode, dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
3.8 Memahami
lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan lain (konsep, fungsi, peran, dan
produk).
3.9 Memahami
konsep pasar modal dan perannya dalam perekonomian
4.1 Menyajikan konsep permintaan, penawaran, dan harga
keseimbangan dalam bentuk skedul/tabel, fungsi, dan kurva
4.2 Menyajikan fungsi konsumsi, tabungan, investasi, dan
pendapatan keseimbangan dalam bentuk grafik (dalam perekonomian tertutup
sederhana/ekonomi dua sektor)
4.3 Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab
dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia)
4.4 Menyajikan konsep permintaan dan penawaran uang dalam bentuk
fungsi dan grafik
|
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Melakukan
kegiatan akuntansi berdasarkan ajaran agama yang dianut
|
2. Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
|
2.1 Bersikap
kreatif, kerjasama, mandiri dan tanggung jawab dalam upaya mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
2.2 Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam kegiatan penyusunan
keuangan perusahaan
2.3 Menunjukkan
perilaku kreatif, percaya diri, disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama
dan mandiri dalam menerapkan kegiatan rencana usaha/bussines plan secara
sederhana
|
| |
3. Memahami,
menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
|
3.1 Menganalisis
konsep dasar pembangunan ekonomi, permasalahan pembangunan ekonomi, faktor
yang mempengaruhi, dan strategi untuk mengatasinya
3.2 Memahami
pengertian, fungsi, dan tujuan, APBN maupun APBD
3.3 Menganalisis
permasalahan ketenagakerjaan, faktor penyebab dan upaya untuk mengatasi
masalah ketenagakerjaan di Indonesia
3.4 Memahami
kebijakan pemerintah dalam bidang fiskal dan moneter
3.5 Memahami
konsep manajemen, unsur-unsur manajemen, dan fungsi manajemen dalam
pengelolaan perusahaan
3.6 Memahami
konsep kewirausahaan , cara mengelola usaha/bisnis secara sederhana dan peran
wirausaha dalam perekonomian
3.7 Memahami
akuntansi sebagai sistem informasi
3.8 Memahami
konsep persamaan akuntasi
3.9 Memahami
konsep perusahaan jasa
4.1Menerapkan
prinsip penyusunan dan penutupan siklus akuntansi perusahaan jasa
4.2Membuat
perencanaan usaha/bussines plan sederhana dan menerapkannya secara
efektif dan kreatif
|
KELAS: XII KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
|
1.1 Mengamalkan
ajaran agama dalam melakukan pencatatan dan perhitungan akuntansi
1.2 Menerapkan
ajaran agama dalam praktek mengelola usaha dan koperasi
|
2. Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif), menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta
memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun
peradaban bangsa dan dunia
|
2.1 Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, mandiri, dan tanggung jawab dalam melakukan
perhitungan dan pencatatan akuntansi
2.2 Menghargai
ajaran agama dalam melakukan kerjasama dan perdagangan internasional
2.3
Mengembangkan kerjasama dalam perdagangan internasional yang responsif dan
proaktif dan bertanggung jawab
2.4 Menunjukkan
perilaku kreatif, percaya diri, disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama
dan mandiri dalam melakukan praktik mengelola koperasi sekolah
|
3. Memahami,
menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
|
3.1 Memahami
konsep, manfaat, keuntungan, dan faktor pendorong perdagangan internasional
3.2 Menganalisis
kerjasama internasional dibidang ekonomi dan dampaknya terhadap perekonomian
Indonesia
3.3 Menganalisis
peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia (BUMN, BUMS,
Koperasi).
3.4 Memahami
konsep perusahaan dagang
|
4. Mengolah,
menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
|
4.1 Menerapkan
penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
4.2 Menerapkan
penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang
4.3 Menyajikan
penyusunan dan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang
4.4 Menerapkan
teori pengelolaan koperasi sekolah
|
Berdasarkan
SK/KD (pada kurikulum KTSP) dan KI/KD (pada kurikulum 2013) yang tercantum di
atas. Kita dapat melihat beberapa perbedaan di antara kedua kurikulum tersebut,
yaitu:
1. Pada kurikulum KTSP dikenal istilah Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Namun pada kurikulum 2013, istilah
yang dikenal adalah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Akan tetapi
tidak terdapat permasalahan dalam penggunaan istilah ini. Hanya saja pada
kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada KI dan kemudian dijabarkan menjadi KD. Kompetensi Inti merupakan terjemahan
atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang
telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Kompetensi
Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan (kompetensi 4). Sedangkan Kompetensi Dasar merupakan kompetensi
setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SMA/MA
untuk setiap mata pelajaran mencakup: mata
pelajaran Wajib Kelompok A, Wajib Kelompok B, Kelompok Peminatan (Matematika
dan Sains, Kelompok Peminatan Sosial, dan Kelompok Peminatan Bahasa).
2. Pada kurikulum KTSP terdapat pengelompokkan
untuk masing-masing SK/KD pada semester tertentu. Artinya sudah ada ketetapan
kapan SK/KD ini dipelajari oleh siswa, apakah menjadi beban belajar di semester I atau II. Sehingga semuanya sudah jelas dan
guru hanya tinggal memberikannya saja pada semester yang telah ditetapkan.
Sementara pada kurikulum 2013 yang tampak hanya pembagian menurut kelas saja,
tetapi tidak nampak kapan KI/KD itu akan dipelajari, apakah di semester I atau
II. Menurut saya hal inilah yang masih membuat kita bertanya-tanya bagaimana
aplikasinya nanti.
3. Pada kurikulum KTSP, pengelompokkan antara SK/KD
untuk mata pelajaran ekonomi atau akuntansi terlihat lebih tersusun. Artinya
ketika SK nya membahas tentang Akuntansi maka KD nya juga akan berbicara
seputar permasalahan akuntansi, begitu
juga ketika mempelajari ekonomi. Namun, berbeda halnya pada kurikulum 2013 terdapat
percampuran antara materi yang termasuk akuntansi dengan ekonomi. Jadi lebih
terlihat seperti tematik. Sehingga menurut saya guru harus benar-benar kreatif
dan cerdas dalam melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013 ini.
4. Pada kurilukum KTSP lebih menekankan pada
penguasaan kompetensi siswa pada suatu kajian tertentu (ekonomi atau
akuntansi), meskipun tetap ada penilaian tersendiri untuk sikap dan psikomotor
dari SK/KD tersebut hanya saja penilaian itu lebih bersifat abstrak (tidak
dibunyikan pada SK/KD nya). Namun, pada kurilukum 2013 hal ini lebih terlihat
jelas, karena dibunyikan unsur penilaian atau KI/KD yang mengarahkan pada
pembentukan dan penilaian karekter siswa. Artinya setiap KI/KD yang dipelajari,
baik itu pada kelas X, XI dan XII semuanya tetap menekankan pada unsur-unsur
karakter siswa. Jadi tidak hanya penguasaan terhadap materinya, akan tetapi
penilaian sikap dan keterampilan lebih konkrit. Di samping itu juga, hal ini
dikarenakan pada kurikulum 2013 ini KI nya terkelompokkan pada 4 kelompok yaitu
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Hal ini tidak terdapat pada kurikulum KTSP.
Selain hal yang disebutkan di atas, maka perbedaan umum
antara kurikulum 2013 dengan kurikulum KTSP, sebagaimana penjelasan
Menteri Pendidikan & Kebudayaan, M. Nuh bahwa kurikulum 2013 memiliki 3 (tiga) keunggulan
dibandingkan kurikulum sebelumnya, antara lain meliputi :
a.Pertama, jika pada kurikulum KTSP mata
pelajaran ditentukan terlebih dahulu untuk kemudian menetapkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), maka pada Kurikulum 2013 pola pikir tersebut dibalik.
Artinya menetapkan standar kompetensi lulusan terlebih dahulu.
b.Kedua, kurikulum 2013 memiliki pendekatan
yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa. Kurikulum baru ini
diyakini telah memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang akan menjadi penguatan pada pembentukan karakter.
c.Ketiga, pada kurikulum 2013 ini kompetensi
yang ada pada jenjang SD, SMP dan SMA didesain secara berkesinambungan.
Namun, bagaimanapun kurikulum KTSP tetap memiliki keunggulan yaitu memasukkan
konsep otonomi pendidikan. Setiap sekolah memiliki peluang untuk menjadi
inovatif dengan menerapkan SNP (Standar Nasional Pendidikan) dibarengi
pengembangan secara kreatif dan kontekstual menuju sekolah unggul yang otonom. Kurikulum
2013 justru dirasakan dapat memasung kreativitas dan otonomi di bidang
pendidikan karena kurikulum dan persiapan proses pembelajaran akan disediakan
dalam bentuk produk jadi (Completely-built up product). Semua guru
dapat mengajar (mengembangkan kecakapan intelektual, penguasaan sains dan
teknologi), tetapi tidak semuanya mampu mendidik (mengubah paradigma, sikap dan
perilaku dalam rangka membentuk karakter siswa). Oleh sebab itu, kendala lain
yang dirasakan paling berat dalam implementasi kurikulum 2013 adalah urusan
mengubah paradigma, sikap, perilaku dan karakter para guru itu sendiri sebelum
mereka melaksanakan tugas sebagai pendidik yaitu membentuk karakter siswa.
Disisi lain juga akan disajikan
perbandingan kurikulum KTSP (2006) dengan kurikulum 2013 berdasarkan bebarapa
kriteria sebagai berikut:
PERBANDINGAN KURIKULUM 2006 DENGAN
KURIKULUM 2013
NO
|
PERBEDAAN
|
KURIKULUM
2006
|
KURIKULUM
2013
|
1
|
Tujuan
Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
|
Tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan berikut.
Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah
kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
KTSP (
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) disusun dalam rangka memenuhi amanat
yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
|
Pendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; berilmu,
cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; sehat, mandiri, dan percaya diri; dan toleran,
peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
|
2.
|
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
|
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kelompok mata pelajaran estetika.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan
|
Ditinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada
dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang
intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan
tujuannya.
Dokumen KTSP pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi:
Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka
Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan
Silabus untuk satuan pendidikan terkait.
Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang
dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan
pada kurikulum nasional.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)
Kalender Pendidikan.
|
3.
|
Sistem yang digunakan
|
Dalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar
Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu
dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran.
|
Dalam kurikulum 2013 yang digunakan Kompetensi
Inti (KI)
Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang
digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.
|
4.
|
Silabus yang digunakan
|
Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat
oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional.
|
Silabus yang digunakan adalah silabus dari pusat,
sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.
|
6
|
Mata pelajaran pancasila
|
Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan
pancasila ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan.
|
Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dirubah menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
|
5
|
Implementasi kurikulum
|
Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah
penjurusan.
|
Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah
peminatan.
|
7
|
Beban belajar siswa
|
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya
mata pelajaran yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa.
|
Beban belajar siswa lebih sedikit dan disesuaikan
dengan kemampuan siswa
|
8
|
Proses penilaian
|
Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output
|
Berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output
|
10
|
Penilaian
|
Menekankan aspek kognitif
Test menjadi cara penilaian yang dominan
|
Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik
secara proporsional Penilaian test dan portofolio saling melengkapi
|
11
|
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
Memenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada ukuran
kinerja PTK
|
Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial,
dan personal motivasi mengajar
|
12
|
Pengelolaan Kurikulum
|
Satuan
pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum terdapat kecenderungan
satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata
pelajaran
(Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam
pengelolaan kurikulum)
|
Pemerintah Pusat dan
Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan
mampumenyusun kurikulum
dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik,
dan potensi daerah
(Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki
kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan)
|
Berdasarkan perbedaan yang terlihat antara kurikulum 2006 dan 2013 di
atas,maka secara keseluruhan, bisa dikatakan bahwa:
1.konsep yang dijelaskan dalam kurikulum 2013 lebih baik
dan lebih terarah dibandingkan kurikulum 2006. Hal ini dikarenakan dalam
kurikulum 2013, guru dituntut untuk tidak hanya sekedar menyampaikan materi
namun juga mengajarkan nilai- nilai positif untuk membangun karakter peserta
didik di mana dalam hal ini masing – masing sekolah diperkenankan menyusun
sesuai dengan kemampuan peserta didik dan mengacu pada Visi dan Misi sekolah
masing - masing. Kurikulum 2006 belum mampu menggambarkan sikap – sikap
yang harus dikembangkan untuk peserta didik, karena kompetensi yang
dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di dalamnya dan di mana
hal ini belum mampu terspesifikasikan karena masing – masing sekolah memiliki kemampuan
yang berbeda.
2.Kurikulum 2013 lebih peka dan tanggap terhadap
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun
global. Walaupun lebih baik karena sudah menekankan terhadap pengembangan
karakter, namun kurikulum 2013 ini tetap harus dikaji dan di evaluasi secara
komprehensif dimana segala kekurangan dan kelebihan harus terakomodir sehingga
dapat memaksimalkan sosialisasi kurikulum. Kurikulum ini belum bisa langsung
diterapkan karena dibutuhkan persiapan yang matang untuk didapat diperoleh
hasil yang diinginkan. Pemerintah perlu memperhatikan lagi KI dan KD sehingga
dapat ditafsirkan secara jelas oleh para pelaksana pendidikan. Kesiapan
perangkat pembelajaran dan sosialisasi sangat diperlukan. Pemerintah juga perlu
memperhatikan kemampuan guru secara umum dalam menjabarkan kurikulum yang ada.
Sehingga dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan harus memenuhi
kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal motivasi mengajar.
C. Dari Segi Evaluasi
Apabila kita telah melihat perbedaan antara
kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dari SK/KD atau KI/KD nya, maka kita sudah
pasti dapat melihat perbedaannya dari segi evaluasi. Hal paling penting dari
segi evaluasi yang dapat terlihat bahwa pada kurilukum 2013 penilaian yang
melibatkan tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor memang benar-benar
dilaksanakan dengan baik karena tergambar secara langsung tuntutan tersebut
dalam KI/KD nya. Artinya pada kurikulum 2013 ini penilaian dilakukan berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output. Sementara pada
kurikulum KTSP meskipun sudah dilaksanakan penilaian terhadap ketiga ranah
tersebut, namun tidak secara konkrit tuntutan tersebut dijabarkan pada SK/KD
nya dan penilaiannya juga masih dirasakan abstrak. Artinya penilaiannya
berfokus pada pengetahuan siswa atau berbasis output. Hal inilah yang
membedakan sisi evaluasi dari kedua kurikulum di atas (KTSP dan 2013).
Kesimpulan analisis penulis:
Berdasarkan
ketiga sisi yang telah dibandingkan yaitu tujuan, SK/KD atau KI/KD dan Evaluasi
yang terlihat dari dokumen kedua kurikulum, maka penulis menyimpulkan walaupun
terdapat perbedaan dari adanya tujuan dan hal lain yang dibandingkan, tetapi
pada hakikatnya hal yang dilakukan pemerintah ini adalah untuk penyempurnaan dari kurilukum di Indonesia itu
sendiri, demi berlangsungnya pembelajaran dan citra pendidikan yang lebih baik
lagi. Karena secara dokumen yang tertulis, pemerintah sudah sangat ingin
membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dokumen yang tersusun sudah
sangat baik. Seperti misalnya sekarang sudah mewajibkan pendidikan karakter
yang tujuannya adalah menjadikan peserta didik Indonesia lebih cerdas baik dari
sisi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Tuntutan inilah yang mulai ingin
diperbaiki dan terus dimajukan oleh pemerintah Indonesia. Selain itu juga
melalui kurikulum 2013 pemerintah ingin meningkatkan kualitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Guru yang melaksanakan kurikulum 2013 ini harus
benar-benar cerdas, aktif, kreatif dan inovatif. Namun yang perlu mendapat
sorotan lebih tajam adalah dari sisi pelatihan terhadap guru-gurunya. Apabila
kurikulum 2013 ini ingin berjalan secara baik, maka perlu dilakukan pelatihan
pada tenaga pengajarnya dan perangkat lain yang terlibat karena ia merupakan
suatu sistem (mata rantai). Semua pihak harus mengerti benar dengan arah dan
tujuan dari kurikulum 2013 ini. Artinya tidak hanya dokumen saja yang harus
bagus, tetapi implementasinya juga harus demikian bagusnya. Sehingga semua
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini mengisyaratkan bahwa
sebaik-baiknya dokumen yang telah dibuat, apabila tidak diimplementasikan
dengan baik, maka hasilnya tidak akan baik. Begitu juga sebaliknya implementasi
tidak akan berjalan baik jika tidak ada dokumen yang baik sebagai pedoman
pelaksanaan.
Meskipun
demikian, bukan berarti kurikulum terdahulu tidak baik. Semua yang pernah
diterapkan pasti tetap memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh sebab itu,
kelemahan inilah yang menjadi ukuran dalam perbaikan dan penyempurnaan bagi
kurikulum kedepannya. Karena bagaimanapun sekolah-sekolah masih ada yang
menggunakan kurikulum KTSP disebabkan kurikulum 2013 ini masih dalam tahap
percobaan dan hanya beberapa sekolah yang ditunjuk saja yang baru
melaksanakannya. Intinya semua perlu persiapan yang matang, dan kalau sekarang
kurikulum 2013 terlihat belum siap dilaksanakan itu hanya masalah waktu dan
teknis di lapangan saja lagi yang perlu ditingkatkan. Kita tetap harus
mengapresiasikan niat baik pemerintah kita untuk memajukan dunia
pendidikan Indonesia. Hal ini dapat
terwujud jika semua pihak terlibat dengan baik dan saling bekerjasama (bukan
saling menghujat atau menjatuhkan untuk kepentingan peribadi).
Referensi
:
- Draft dokumen KTSP dan Kurikulum 2013